Indonesia Darurat Membaca, Apakah Fakta?
Indonesia Darurat Membaca, Apakah Fakta?
KIMSANINDO.COM – Menurut survei yang telah diriset PISA (Program for International Student Assesment) yang dirilis OECD pada tahun 2019, Indonesia menduduki ranking ke 62 dari 70 negara. Dilain hal, 100 juta jiwa penduduk Indonesia menurut Lembaga Riset Digital Marketing Emarketer , adalah pengguna smartphone terbesar keempat di dunia di bawah Cina, India dan Amerika.
Ironisnya sendiri bahwa rata - rata orang indonesia mampu menatap layar gadget mereka kurang lebih 9 jam perharinya. Harusnya perilaku ini bisa dibuat sebaliknya untuk budaya literasi (membaca) di Indonesia.
Pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat literasi Indonesia yang masih sangat rendah, salah satunya adalah penetapan Hari Buku Nasional yang ditetapakan dari tahun 2022 lalu yang akan diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunya.
Upaya lainya adalah dengan menyediakan bahan baca digital yang tersedia didalam smartphone yang diharapkan bisa digunakan sebagai bahan baca praktis dan efisien.
Rata – rata dari masyarakat Indonesia sendiri lebih mementingkan judul yang menarik kemudian baru akan memulai membaca daripada judul yang kurang menarik dan seakan mereka sudah mengetahui isinya dan akhirnya malas untuk membacanya.
Saya sendiri pernah membaca artikel yang sedikit mengundang tawa dan sekaligus menjadi ironi bagi permasalahan literai yang ada di Indonesia ini.
Coba amati gambar berikut ini:
Bagaimana pendapat kalian? Apakah tulisan yang tertera harus di besarkan? Atau apakah lubang tersebut harus di lebarkan lagi?
Banyak akibat fatal yang akan ditimbulkan jika kita jarang membaca. Maka dari itu ayo bangkitkan minat baca kalian dan perbanyak wawasan kalian.
Posting Komentar untuk " Indonesia Darurat Membaca, Apakah Fakta?"